"Biochar" Solusi Cerdas Untuk Mengatasi Ancaman Kekeringan Sekaligus Meningkatkan Kesuburan Tanah

yayasan Koppesda

Oleh 
Staf KOPPESDA

Pengembangan Biochar merupakan salah satu strategi adaptasi perubahan iklim yang dapat dilaksanakan di tingkat masyarakat. program Biochar sendiri dikembangkan di Negara Indonesia, Uganda dan Zambia dari tahun 2011-2018.
Tujuan dari penerapan biochar dalam kegiatan pertanian adalah untuk mendukung keberlanjutan mata pencaharian dengan produktifitas tinggi, meningkatkan ketahanan sumber daya air, serta penyediaan energi dengan sumber daya lokal yang terbarukan.
Praktek ini telah dilakukan dibeberapa wilayah yaitu Sulawesi Tengah, Nusa tenggara Timur dan Kalimantan Selatan. khusus di Nusa Tenggara Timur, Kegiatan ini dilakukan di tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Sumba Timur, Manggarai dan Sabu Raijua. 
Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu wilayah yang menjadi fokus pelaksanaan kegiatan didasarkan bahwa masyarakat petani NTT mempunyai ketergantungan yang sangat besar pada iklim untuk mata pencaharian dan pasokan air. kerentanan terkait perubahan iklim akan mengalami peningkatan frekuensi dan intesitas banjir dan kekeringan akibat iklim yang berubah. petani skala kecil adalah pihak yang lebih rentan dan dipengaruhi oleh kondisi-kondisi iklim yang kestrim. sementara iklim yang sedang berubah diperkirakan akan berdampak pada keamanan sumber mata pencaharian, pangan dan air. 
Manfaat Biochar
Pertanian berbasis biochar merupakan salah satu upaya adaptasi pada tantangan perubahan iklim dan mendorong upaya pengelolaan lahan pertanian yang berkelanjutan yang menjaga kesuburan lahan, merotasi lahan kritis dan meningkatkan produktifitas dan kualitas hasil pertanian. 
beberapa manfaat dari pertanian berbasis biochar yaitu peningkatan kuantitas panen, musim panen yang lebih mudah diprediksi, waktu berkecambah yang lebih singkat, musim tanam yang lebih panjang dan peningkatan ketahanan pada kekeringan.  
Biochar juga meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kelembaban di wilayah yang rentan kekeringan dan meningkatkan penyaluran air di permukaan dan dalam tanah di wilayah rentan banjir. biochar juga melepaskan unsur kalium, mangan dan potasium yang menyuburkan tanah dan mengurangi kelarutan unsur kimia, seperti alumunium, yang menghambat pertumbuhan tanaman, selain itu biochar dapat meningkatkan ketersedian unsur hara dengan mengurangi peluruhan unsur hara dan pelepasan unsur hara yang efisien.
Dalam rangka replikasi pemanfaatan Biochar di Kabupaten Sumba Timur, maka UNDP-SPARC, Balai Pengkajian Pertanian Terpadu (BPTP) Propinsi NTT, Geng Motor Imut dan KOPPESDA melaksanakan kegiatan pelatihan pemanfaatan biochar untuk lahan kering. kegiatan ini berlangsung pada tanggal 16-18 Mei 2016 di Desa Palanggay dan melibatkan 7 orang Pendamping Lapangan program UNDP-SPARC dan perwakilan BP3K/penyuluh serta pengurus Kelompok Masyarakat Program Kampung Iklim (Kemas Proklim) dari 7 Desa sasaran program UNDP-SPARC ( Desa Napu, Rakawatu, Tarimbang, Katikuwai, Praimadita dan Tamma). 
Langkah-langkah pembuatan Biochar
Pada kegiatan ini praktek pembuatan biochar menggunakan Kontiki dengan tujuan untuk mendapatkan biochar yang rendah emisi. 
langkah-langkah dalam pembuatan bochar rendah emisi ini yaitu:
1. persiapan lahan seluas 3,2 x 3,2 M dan pembuatan lahan kontiki dengan diameter 3,2 M x 1,5 M.


2. menyiapkan bahan biochar (Biomasa) Kayu kering 1 m3, sekam padi 1 m3, dan batang jagung 1 m3. setelah semua bahan terkumpul, langkah selanjutnya adalah memasukkan bahan biochar ( biomasa) kedalam lubang yang telah digali, dengan catatan bahan biochar yang lebih keras terlebih dahulu. Pada saat penyusunan bahan perlu diperhatikan, harus membuat rongga udara.

3. Proses pembakaran dilakukan dengan cara memasukkan bahan biochar yang keras, kemudian dilanjutkan dengan memasukkan batang jagung dan sekam padi. proses ini dilakukan dengan cara tetap menjaga api tetap menyala dan lakukan pembalikan secara terus menerus secara merata.
4. Setelah proses pembakaran selesai dilakukan, maka biochar yan telah matang disiram dengan air secukupnya, atau ditutup dengan tanah secukupnya dan setelah dingin, biochar dihaluskan dan siap ditaburkan/digunakan di lahan pertanian

Pemanfaatan Biochar, Bersambung di Edisi Berikut...........................