Sejarah Singkat Yayasan Koppesda

yayasan Koppesda

KOPPESDA dibentuk pada tahun 1996, untuk mendukung upaya pengembangan program di delapan kawasan prioritas Kelompok Kerja Konservasi Sumberdaya Alam (Pokja KSDA) Konsorsium Pengembangan Masyarakat Dataran Nusa Tenggara (KPMDNT) khususnya dalam bidang pengembangan metodologi pengkajian aksi partisipatif bagi tujuan-tujuan pengelolaan sengketa, pengembangan pengelolaan sumberdaya alam berbasis masyarakat, peningkatan partisipasi masyarakat, serta pelengkapan data dan informasi berbagai aspek. Kegiatan tersebut tidak hanya untuk pemenuhan data dan informasi, melainkan juga dalam upaya pengelolaan sengketa pengelolaan sumber daya alam, pengembangan jaringan kerjasama/kemitraan, pengembangan metode  dan menstimulasi inisiatif lokal bagi penyelesaian masalah-masalah  pengelolaan sumberdaya alam. 

Pada periode tahun 1996 hingga tahun 2000, Tim KOPPESDA, telah memfasilitasi kegiatan penelitian aksi partisipatif yang melibatkan para pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam di lima kawasan prioritas di Nusa Tenggara (Kawasan TN Laiwanggi Wanggameti dan TN Manupeu Tanadaru di Sumba, Kawasan Konservasi Riung di Flores, Cagar Alam Gunung Mutis di Timor, Kawasan Hutan Gunung Rinjani di Lombok, Kawasan Hutan Gunung Tambora di Sumbawa).


Pada Tahun 2000 Tim KOPPESDA yang pada awalnya berbentuk Kelompok Kerja (POKJA) diubah bentuknya menjadi lembaga nirlaba independen dengan akte Notaris Pau Djara Liwe, SH No.1 pada tanggal 1 Juli 2000. Pada periode tahun 2001-2010, KOPPESDA mengembangkan di Kawasan Nusa Tenggara, antara lain melalui kegiatan a) PAR Kawasan Rinjani, b).Kajian Kritis PSABM di NTT dan NTB. .
Pada tahun 2013, KOPPESDA merevisi legalitas organisasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia N0. 2 Tahun 2013 dengan akte Notaris Pau Djara Liwe, SH No. 92 tanggal 29 April 2013, dan  terdaftar di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Nomor AHU-0010972.50.80.2014. 

Pada Periode 2013 hingga sekarang Yayasan KOPPESDA tidak hanya fokus untuk mengumpulkan data dan informasi melalui kegiatan kajian aksi partisipatif, tetapi juga mengambil bagian dalam kegiatan pemberdayaan masayarakat isu utama yang diusung adalah pengelolaan Sumber Daya Alam  secara berkelanjutan untuk mendukung penghidupan masyarakat. berbagai program yang dikembangkan pada periode ini, antara lain adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, Pemberdayaan masyarakat terpinggirkan (Masyarakat Adat, Perempuan, penyandang Disabilitas), Peningkatan ketahanan pangan, Pengembangan mata pencaharian masyarakat dan kegiatan penting lainya.
x